BANDUNG — Melalui divisinya penerbitannya, DGI Press, Desain Grafis
Indonesia—sebuah lembaga independen yang berfokus pada perkembangan
desain grafis di Indonesia—meluncurkan buku terbaru bertajuk Pri S.: Serumpun Tulisan.
Bertempat di Bale Handap Selasar Sunaryo Art Space Bandung, kegiatan
ini diselenggarakan pada Jumat, 29 Juli 2016 dengan disertai sesi bedah
buku yang menghadirkan Ismiaji Cahyono (Bureau Chief Desain Grafis
Indonesia), Vera Rosana (Detego Studio, desainer buku), Riama Maslan
(FSRD ITB), dan Triyadi Guntur (FSRD ITB); dengan dimoderasi oleh Arief
Adityawan (Pengajar di DKV UNTAR).
Buku yang disusun atas inisiatif Desain Grafis Indonesia ini
berisikan lebih dari satu lusin arsip gagasan Priyanto Sunarto
(1947-2014) yang hadir dalam wujud tulisan dari rentang tahun 1980
hingga 2014. Tulisan-tulisan ini dikumpulkan dari arsip penerbitan di
situs dgi.or.id (dahulu dgi-indonesia.com), arsip ceramah dan diskusi,
serta beberapa catatan pribadi. Topik yang diangkat di dalamnya beragam,
mulai dari desain grafis, seni, manajemen seni dan desain, dan terutama
pendidikan. Sebagaimana sosoknya dikenal oleh khalayak sebagai seorang
yang jenaka namun kritis, tulisan-tulisannya pun bicara dengan cara yang
serupa.
Sebagai sosok yang multidimensi—Priyanto dikenal sebagai seniman
grafis, kartunis, desainer grafis, sekaligus pendidik berdedikasi—Pri
selalu memiliki jalan pikiran yang tak biasa. Seringkali gagasan dalam
tulisan-tulisannya begitu menyentil dan mengejutkan. Pandangannya tak
lekang zaman. Tak sedikit kritiknya yang relevan dengan kondisi seni,
desain, dan pendidikan masa kini.
Tak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan transkrip wawancara
Irwan Harnoko, seorang pengajar DKV, dengan Pri sebelum beliau berpulang
pada September 2014. Mereka tak hanya bicara tentang desain grafis
Indonesia dan perjalanannya, namun juga tentang kondisi dan geliat
aktivitas perkembangan desain grafis Indonesia pada masa sekarang ini.
Sejumlah kisah jenaka di balik karya-karya Pri juga tercatat dalam arsip
percakapan ini.
Kisah-kisah jenaka yang begitu lekat dengan pribadi Pri juga tertuang
dan saling bersambutan antara pembicara dan hadirin selama sesi bedah
buku. Dari bangku penonton, Sunaryo dan T. Sutanto yang intens berkarya
bersama Pri dalam kelompok DECENTA juga turut memperkaya gagasan-gagasan
yang dibangun dan dibagikan oleh Pri S, baik sebagai seniman, dosen,
maupun pribadi.
Ingatan tentang Pri S. juga melekat secara personal bagi Vera Rosana,
desainer buku. Hal ini dituangkannya dalam sampul buku yang menampilkan
cangkir-cangkir yang menumpahkan tipografi-tipografi buata Pri. “Kalau
cangkir belum penuh, apa yang mau ditumpahkan?” demikian salah satu
pelopor pendidikan desain grafis di Indonesia ini pernah menyampaikan
pada Vera, yang merupakan salah satu anak didiknya di DKV ITB. Bagi
Vera, kemudian, buku ini menjadi cangkir Pri yang sudah sedemikian penuh
untuk ditumpahkan bagi generasi ke generasi berikutnya.
Buku ini sendiri diinisiasi sebagai sebuah tribut bagi Pri atas
dedikasinya bagi desain grafis Indonesia secara khusus dan seni rupa
Indonesia secara umum. Buku ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
menghadirkan kembali sosok Pri di tengah-tengah generasi seni dan desain
masa kini. Peluncuran buku ini disemarakkan pula dengan pameran karya
dan arsip yang dikurasi oleh Chabib Duta Hapsoro dan berlangsung sejak
22 Juli lalu hingga 14 Agustus 2016 mendatang.
Melengkapi upaya pembacaan dan menghadirkan kembali sosok Pri, pada 5
Agustus 2016 juga akan dilaksanakan diskusi seni rupa bertajuk
“Priyanto Sunarto dan Seni Rupa Indonesia 1970-an” dengan menghadirkan
Aminudin TH Siregar, Bambang Bujono, dan Jim Supangkat sebagai
pembicara. Acara ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Pri S.: Serumpun Tulisan terwujud berkat dukungan dari Paperina Dwijaya dan IH Studio dan dapat diperoleh dengan menghubungi Desain Grafis Indonesia di mail@dgi.or.id.
(***)
No comments:
Post a Comment